Minggu, 03 November 2013

Lima Bentuk Emosi yang Merusak Hubungan

Lima Bentuk Emosi yang Merusak Hubungan

DALAM sebuah hubungan, meluapkan emosi pada pasangan merupakan hal yang wajar. Emosi adalah bentuk ekspresi lainnya dari sebuah perasaan.  
 
Namun, ada bentuk ekspresi dari emosi yang salah dan tidak sehat untuk kelangsungan sebuah hubungan. Jika Anda hanya dicintai untuk disakiti, coba deh pikirkan lagi. Berikut ulasan yang dilansir dari Chiclifestyle.
 
Tempramental
 
Tidak semua masalah pantas ditanggapi oleh amarah. Namun, jika pasangan Anda terbiasa berkomentar dengan nada tinggi dan mudah terpancing emosi, itu berarti pasangan Anda membutuhkan anger management. Jika pasangan Anda menolak, itu tandanya ia tak mau berkorban demi kepentingan bersama.
 
Berkata kasar
 
Marah sih boleh saja, tapi apa pun alasannya, berkata kasar itu menunjukkan kalau si dia tak lagi mampu mengontrol emosinya. Psstt, Anda kudu hati-hati loh, karena pasangan tipikal seperti ini berpotensi pada perlakuan yang kasar pula.
 
Ramah tangan
 
Nah! Ini dia perlakuan kasar secara verbal yang berlanjut ke bentuk fisik. Sekalipun pujaan hati Anda berprofesi sebagai petinju, bukan berarti Anda boleh dijadikan umpan tinjunya dong.
 
Menurut artis cantik dan juga duta taekwondo, Tya Ariestya, lelaki sejati adalah lelaki yang tidak akan bertindak kasar pada wanitanya. Sebaliknya, lelaki yang suka berperilaku kasar baik itu verbal ataupun fisik, merupakan lelaki "pengecut". Nah lho, kaum pria?
 
Pendendam
 
Guys, tidak ada manusia yang sempurna, itu lah kata pepatah. Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan. Namun apa jadinya jika setiap kesalahan harus dibalas dengan perlakuan yang sama?
 
Tentu saja hubungan Anda tidak akan berjalan bahagia, karena sibuk untuk membalas kesalahan pasangan. Yang seharusnya Anda lakuk an adalah saling intropeksi dan memaafkan.
 
Sulit mengakui kesalahan
 
Percuma jika berdebat dengan orang tipikal seperti ini. Mengapa? Karena kita tidak akan menemukan ujung penyelesaian dari permasalahan yang terjadi. Jika Anda ada di situasi seperti ini, pilihan Anda hanya dua, yakni bertahan atau mengakhiri hubungan atau putus. (ren)
(tty)

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar